Usaha Toko Kelontong di Rumah, Berikut Modal dan Perkiraan Keuntungannya
Toko kelontong atau toko sembako adalah salah satu jenis usaha yang banyak peminatnya sejak dulu. Bisnis ini memang menjanjikan karena produk yang dijual tak kenal musim dan selalu dibutuhkan orang setiap hari.
Meski kehadiran supermarket yang semakin menjamur, nyatanya eksistensi toko kelontong tak pernah redup, terutama di daerah pinggiran atau pedesaan. Daripada harus jauh-jauh ke supermarket, warga lebih suka membeli kebutuhan pokok di toko kelontong dekat rumah.
Nah, jika Anda berencana menjalankan usaha dari rumah, membuka toko kelontong merupakan salah satu ide usaha yang bisa Anda coba.
Dari segi modal, bisa dibilang tak begitu besar. Tapi jika dijalani dengan tepat, keuntungan yang diperoleh bisa maksimal.
Usaha Toko Kelontong di Rumah
1. Modal Membuka Toko Kelontong
Modal awal :
Barang yang dijual di dalam toko kelontong biasanya beragam. Mulai dari kebutuhan pokok (beras, minyak, terigu, telur, mie instan, sabun, sampo, deterjen, kopi, susu, rokok, dan sebagainya), dan makanan ringan.
Inilah perkiraan modal usaha sembako di rumah yang dibutuhkan.
- Rak, etalase, meja, kursi : Rp 2.500.000
- Persediaan barang dagangan: Rp 3.500.000
- Total : Rp 6.000.000
Biaya operasional :
Selain produk dagangan, Anda juga akan membutuhkan biaya operasional bulanan seperti biaya listrik, air, dan tambahan dagangan yang sudah habis. Berikut rinciannya :
- Belanja barang yang habis : Rp1.500.000
- Biaya listrik, air, dll : Rp500.000
- Total : Rp 2.000.000
- Total modal : Rp 6.000.000 + Rp 2.000.000 = Rp 8.000.000
2. Asumsi Pendapatan dan Keuntungan per Bulan
Pendapatan:
- Asumsikan pemasukan sebesar Rp200.000 / hari
- Per bulan = Rp. 200.000 x 30 = Rp 6.000.000
- Total pemasukan dalam satu bulan sebesar Rp 6.000.000.
Dengan perhitungan di atas, artinya kamu bisa balik modal di bulan kedua penjualan dengan keuntungan bersih sebesar Rp 4.000.000,-
Keuntungan:
Keuntungan dihitung dari pengurangan pendapatan per bulan dikurang biaya operasional bulanan.
Keuntungan = Rp 6.000.000 – Rp 2.000.000 = Rp 4.000.000
Perhitungan yang sebenarnya akan tergantung pada barang yang dibeli dan keuntungan harian. Semakin banyak barang yang dijual, tentu semakin besar keuntungan yang bisa didapatkan.
Untuk mendapatkan keuntungan toko kelontong yang maksimal, Anda bisa menyusun strategi pemasaran. Misalnya dengan memasang spanduk di depan toko, memberikan promosi berupa diskon atau produk gratis untuk pembelian sekian rupiah, atau mempromosikan toko Anda di acara kumpul tetangga.
3. Jenis Barang-Barang yang Bisa Dijual
Sesuai namanya, tentu sembako alias kebutuhan pokok menjadi barang dagangan yang wajib ada di toko Anda. Meski begitu, Anda juga bisa menambahkan varian produk lain untuk dijual, misalnya alat tulis, gas elpiji, atau air galon. Bahkan Anda juga bisa menyediakan jasa isi pulsa, token listrik, atau pembayaran PDAM.
Dijamin, barang-barang tersebut banyak yang membutuhkan, hitung-hitung menambah pemasukan..
4. Kekurangan Membuka Warung Sembako di Rumah
Selain kemudahan, tentu saja ada kekurangan membuka warung sembako, diantaranya :
Keuntungan tidak terlalu besar, apalagi saat baru pertama kali memulai karena pelanggan hanya warga yang tinggal di daerah Anda saja;
Kurangnya privasi Anda karena bakal banyak orang yang mendatangi rumah Anda. Apalagi jika warung sedang ramai, bisa jadi anggota keluarga terganggu karena merasa berisik.
Demikian Usaha Membuka Toko Kelontong di Rumah.
Semoga bermanfaat…!